Issue Seksualitas Cinema Indonesia

Berbicara mengenai film Indonesia pasca orde baru tidak akan pernah ada habisnya. Masa-masa orde baru dan peristiwa setelahnya menjadi sebuah fase yang epik karena Kebingungan juga terjadi, karena menjadi ajang pertemuan difusi juga perdebatan berbagai ideologi yang semakin sengit. Hal menarik pada tahun 1997 yang identik dengan kerusuhan besar yang berpuncak pada jatuhnya rezim otoriter 1998. Di dalam dunia perfilman Indonesia, muncul Film “Kuldesak” yang menampilkan beragam karakter yang dianggap cukup diverse. Kuldesak adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1998 dan disutradarai oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Film ini merupakan salah satu karya penting dalam sejarah perfilman Indonesia dan menjadi terkenal karena pendekatan naratifnya yang unik serta penggambaran kehidupan masyarakat urban.

Film Indonesia juga ada yang penggambarannya menyimpang dari stereotip umum, seperti terlihat dalam Bencong Slebor (1978) atau Istana Kecantikan (1988). Karakter Budi dan Yanto, yang menjadi tetangga kos Dina, digambarkan sebagai penjaga tiket bioskop dan karakter yang terobsesi dengan Max, diperankan oleh presenter televisi terkenal. Persahabatan mereka berkembang sepanjang film, mewakili pekerja kelas bawah di Jakarta. Film ini menawarkan penggambaran kehidupan sehari-hari yang bernuansa, dan penggambaran karakter LGBT, Budi dan Yanto, sangat progresif, karena mereka menunjukkan kepercayaan diri dalam hubungan mereka.

Penggambaran karakter di film Indonesia yang mengangkat tentang identitas marginal, seperti disabilitas atau LGBT, sebagai subjek ekstremisme beberapa kali muncul di layar lebar, meskipun ada ketakutan penolakan. Namun, pengalaman kaum minoritas ini menarik. Tidak seperti yang lain, mereka tidak menyembunyikan identitas mereka. Cinta di antara mereka, yang berakar pada budaya, pada dasarnya tidak salah, tetapi justru disalahartikan oleh masyarakat. Akibatnya, bukan ibu atau Yanto yang menanggapi, tetapi mereka yang gagal memahami cinta mereka.
Histori cinema Indonesia dalam konteks sinema seksual perlu dicermati dimana perkembangan pasca-1998 dalam kaitannya dengan genre dan sinema seksual, tahun 2010 dan 2011 khususnya patut dicatat. Ada banyak film yang berkaitan dengan seksualitas, khususnya dengan dirilisnya Film Arisan pada tahun 2020. Isu yang diambil sebagai ide cerita film bisa dibilang tampak tidak konvensional, karena penokohan LGBT dan lolos sensor. Keunikan dalam film ini adalah adanya kesadaran dalam menggambarkan transgender.

​Berbicara mengenai film Indonesia pasca orde baru tidak akan pernah ada habisnya. Masa-masa orde baru dan peristiwa setelahnya menjadi sebuah fase yang epik karena Kebingungan juga terjadi, karena menjadi ajang pertemuan difusi juga perdebatan berbagai ideologi yang semakin sengit. Hal menarik pada tahun 1997 yang identik dengan kerusuhan besar yang berpuncak pada jatuhnya rezim otoriter…  Ruang Film & Experimental 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *